Das
Präteritum
digunakan di waktu lampau, das präteritum memiliki
pola kata kerja sendiri. das Präteritum hampir sama dengan Perfekt,
hanya saja perbedaannya terletak pada penggunaan dan strukturnya. Jika perfekt digunakan saat berbicara lain lagi ceritanya dengan Das Prätaritum yang lebih banyak digunakan untuk hal – hal tertulis seperti buku, koran, majalah dan lainnya. Dalam membuat kalimat präteritum tentunya memiliki kata kerja yang berbeda dari präsent dan perfekt. Untuk membuat kalimat präteritum kita harus mengenal kata kerja yang digunakan. Dibawah ini beberapa konjugasi yang digunakan untuk membuat kalimat prätaritum.
hanya saja perbedaannya terletak pada penggunaan dan strukturnya. Jika perfekt digunakan saat berbicara lain lagi ceritanya dengan Das Prätaritum yang lebih banyak digunakan untuk hal – hal tertulis seperti buku, koran, majalah dan lainnya. Dalam membuat kalimat präteritum tentunya memiliki kata kerja yang berbeda dari präsent dan perfekt. Untuk membuat kalimat präteritum kita harus mengenal kata kerja yang digunakan. Dibawah ini beberapa konjugasi yang digunakan untuk membuat kalimat prätaritum.
1. Konjugasi I ( kata kerja lemah ) Sagen = mengatakan
No
|
Subjekt
|
Tunggal ( singular )
|
Jamak ( plural )
|
||
1
|
pertama
|
ich
|
sag – te
|
wir
|
sag – ten
|
2
|
Kedua
|
du
|
sag – test
|
ihr
|
sag – tet
|
3
|
Ketiga
|
Er
|
sag – te
|
sie
|
sag – ten
|
sie
|
sag – te
|
Sie
|
sag – ten
|
||
Es
|
sag – te
|
2. Konjugsi prätaritum II haben = mempunyai
No
|
Subjekt
|
Tunggal ( singular )
|
Jamak ( plural )
|
||
1
|
pertama
|
ich
|
hat – te
|
wir
|
hat – ten
|
2
|
Kedua
|
du
|
hat – test
|
ihr
|
hat – tet
|
3
|
Ketiga
|
Er
|
hat – te
|
sie
|
hat – ten
|
sie
|
hat – te
|
Sie
|
hat – ten
|
||
Es
|
hat – te
|
Kita dapat mengetahui konjugasi prätaritum dengan mudah pada kata kerja lemah. Dari tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa konjugasi prätaritum kata kerja lemah hampir sama
dengan konjugasi präsent. Hanya saja konjugasi pretaritum sebelum endung (
akhiran ) e, st, en, dan t
Ditambahkan ( t ) terlebih dahulu sebelum endung tersebut. Untuk lebih dipahami
perhatikan mekanisme penyusunan kalimat.
Subjekt + kata
kerja prätaritum + objekt ( akkusativ / dativ ) + keterangan (
waktu/ tempat )
Adapun mekanisme konjugasi pada prätaritum seperti tabel dibawah
ini :
Contoh : konjugasi ich = saya
sag
|
t
|
e
|
Penjelasan
: sebagaimana kita ketahui kata kerja infinitiv terbagi atas 2 bagian. Bagian
pertama stamm ( akar kata ) dan yang kedua endung ( akhiran ).
Terlebih dahulu kata kerja infinitiv di pisah, selanjutnya tulis stamm-nya ( misal sagen: kita tulis sag [ stammnya] selanjutnya kita tambahkan t kemudian tambahkan endungnya kembali. )
3. Konjugasi III ( kata kerja kuat ) gehen =
pergi
No
|
Subjekt
|
Tunggal ( singular )
|
Jamak ( plural )
|
||
1
|
pertama
|
ich
|
Ging
|
wir
|
ging – en
|
2
|
kedua
|
du
|
ging – st
|
ihr
|
ging – t
|
3
|
ketiga
|
Er
|
ging
|
Sie
|
ging – en
|
sie
|
ging
|
Sie
|
ging – en
|
||
Es
|
ging
|
4. Konjugasi IV Prätaritum ( kata
kerja kuat ) sein = ada
No
|
Subjekt
|
Tunggal ( singular )
|
Jamak ( plural )
|
||
1
|
pertama
|
ich
|
war
|
Wir
|
war – en
|
2
|
Kedua
|
du
|
war – st
|
Ihr
|
war – t
|
3
|
Ketiga
|
Er
|
war
|
Sie
|
war – en
|
sie
|
war
|
Sie
|
war – en
|
||
Es
|
war
|
Lain halnya
dengan kata kerja lemah yang lebih
simpel penyusunannya. Kata kerja kuat
memiliki konjugasi yang berbeda dan sedikit sulit dari kata
kerja lemah, karena sebelum di konjugasikan kata kerja kuat tersebut sudah
mengalami perubahan dari infinitivnya. ( misal : gehen berubah menjadi ging )setelah
diketahui perubahan kata kerja dari bentuk infinitiv ke prätaritum, barulah
kita konjugasikan sesuai subjektnya.
Selamat mencoba semoga
Anda bisa.
Viele Erfolg
0 komentar:
Posting Komentar